Dampak Top-Level Domain Terhadap SEO: Pemilihan Domain yang Ramah SEO |
Dampak Top-Level Domain Terhadap SEO - Berbicara tentang situs atau website tidak akan lepas dari yang nama domain. Setiap situs web memiliki alamat domain, contohnya pemilik.id, atau hkmobilindo.com. Dot id (.id) dan dot com (.com) merupakan dua contoh top-level domain, yang menjadi bagian dari 1.591 opsi top-level domain yang dapat dipilih untuk situs web Anda.
Dengan banyaknya opsi tersebut, menentukan top-level domain yang sesuai bisa menjadi tugas yang membingungkan bukan?.
Penentuan top-level domain untuk suatu situs web memerlukan pertimbangan yang sangat mendalam. Ada banyak faktor penting yang harus dipertimbangkan untuk menentukan top-level domain yang tepat sesuai dengan tema situs web Anda.
Selain itu, dalam beberapa kasus, pemilihan top-level domain juga dapat memengaruhi optimisasi mesin pencari (SEO) dari situs web Anda. Sekali lagi hanya dalam beberapa kasus. Untuk lebih jelasnya masi simak penjelasan berikut hingga tuntas
Apa Itu Top-Level Domain (TLD)
Apa Itu Top-Level Domain (TLD) |
Top-level domain (TLD) atau yang biasa dikenal sebagai domain extension adalah segmen setelah simbol 'dot' terakhir pada nama domain. Segmen ini menduduki posisi paling atas dalam Domain Name System (DNS) di internet, sehingga disebut sebagai top-level domain. Seperti pada link yang kami tautkan di contoh tersebut adaalah dot. ID.
Sebagai contoh, pada domain support.google.com, '.com' merupakan top-level domain, 'google' merupakan domain tingkat kedua, dan 'support' merupakan domain tingkat ketiga (biasa disebut sebagai subdomain).
Sebagai contoh lain n62.pemilik.id '.id' merupakan top-level domail, 'pemilik' merupakan domain tinggak kedua, sedangkan n62 (singkatan dari netizen +62) adalah domain tinggkat ketiga atau subdomain.
Jenis Top-Level Domain
Berdasarkan informasi dari Internet Assigned Number Authority (IANA), TLD dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, terutama berdasarkan penggunaannya.
Generic Top-Level Domains (gTLD)
gTLD merupakan jenis top-level domain yang paling umum digunakan karena sifatnya yang umum. Beberapa gTLD yang populer antara lain .com, .co, .net, .org, dan masih banyak lagi.
Country-code Top-Level Domains (ccTLD)
ccTLD merupakan domain extension yang digunakan secara khusus untuk tujuan geotargeting, menargetkan lokasi geografis tertentu. ccTLD biasanya terdiri dari dua huruf yang merepresentasikan nama negara atau wilayah, seperti .id (Indonesia), .my (Malaysia), .sg (Singapura), .uk (Inggris), dan .us (Amerika Serikat).
Domain extension ini umumnya dipilih ketika suatu situs web ingin menargetkan pengguna di negara tertentu.
Sebagai contoh, mesin pencari Google menggunakan google.co.id di Indonesia, google.com.my di Malaysia, google.co.th di Thailand, dan lain-lain.
Sponsored Top-Level Domains (sTLD)
Terakhir, sTLD merupakan top-level domain yang ditujukan untuk entitas tertentu, seperti bisnis, pemerintah, organisasi pendidikan, dan bentuk entitas lainnya. Beberapa contoh sTLD antara lain .gov dan .edu.
Penggunaan sTLD biasanya memerlukan persyaratan khusus. Misalnya, sTLD .gov hanya dapat digunakan oleh situs web pemerintah Amerika Serikat atau organisasi yang diotorisasi oleh pemerintah Amerika Serikat.
Apakah Pemilihan Top-Level Domain Penting bagi SEO?
Apakah Pemilihan Top-Level Domain Penting bagi SEO? |
Mungkin Anda pernah mendengar bahwa '.com' adalah pilihan domain extension terbaik dan dapat memberikan dampak positif pada SEO situs web.
Meskipun ini benar sebagian, bukan berarti domain dengan gTLD '.com' memiliki peluang peringkat lebih tinggi dibandingkan dengan gTLD alternatif lainnya.
Google sendiri telah mengonfirmasi bahwa mereka memberikan peluang yang sama baik untuk gTLD populer (seperti .com dan .org) maupun gTLD alternatif (seperti .site dan .jobs) untuk meraih peringkat di mesin pencari mereka.
Namun, pemilihan TLD tetap dapat memengaruhi kinerja SEO situs web Anda dalam beberapa kasus dan aspek tertentu, seperti persepsi merek dan geotargeting.
Persepsi Merek
Meskipun Google memperlakukan semua gTLD sama, ada alasan mengapa penggunaan '.com'—jika memungkinkan—lebih disarankan dalam banyak kasus, yaitu karena persepsi merek.
Selain lebih dikenal oleh pengguna, gTLD populer seperti .com juga digunakan oleh merek-merek besar seperti Apple, Microsoft, dan Facebook.
Dengan menggunakan gTLD yang lebih populer, domain situs web Anda akan terlihat lebih kredibel di mata audiens, mungkin membawa dampak positif pada CTR di SERP.
Di sisi lain, beberapa domain extension sering dikaitkan dengan situs web spam atau penipuan, seperti .zip, .click, dan .xyz, sehingga penggunaannya dapat menurunkan kredibilitas domain situs web Anda.
Di Indonesia, misalnya, domain .my.id memiliki persepsi yang kurang baik karena sering digunakan untuk situs web spam (karena harganya yang murah). Sebagai hasilnya, Google mengabaikan Sitemap dari situs web dengan akhiran .my.id.
Lantas kenapa web ini menggunakan domain .my.id.
Google sejatinya tidak melihat hanya dari nama domain saja. yang paling penting adalah content yang dimuat di dalam situs tersebut. situs ini mencoba mejawab pandangan tersebut.
Geotargeting
Berbeda dengan gTLD, Google memperlakukan ccTLD sebagai sinyal bahwa situs web tersebut ditujukan untuk pengguna di negara atau wilayah tertentu. Dengan demikian, situs web yang menggunakan ccTLD memiliki peluang peringkat lebih tinggi di negara atau wilayah tersebut.
Sebagai contoh, situs web dengan ccTLD '.id' akan muncul lebih sering di SERP pada pencarian di Indonesia dibandingkan dengan pencarian di negara lain.
Inilah mengapa kami menggunakan domain pemilik.id, karena kami menargetkan pengguna di Indonesia.
Tips dalam Memilih TLD yang Tepat
Pemilihan TLD yang tepat dapat memberikan dampak positif pada merek dan SEO situs web Anda. Sebagai praktik terbaik, berikut adalah beberapa tips sederhana yang dapat Anda gunakan dalam menentukan TLD untuk situs web Anda.
1. Gunakan gTLD yang populer jika memungkinkan
Memilih gTLD populer seperti .com atau .org sebagai TLD dari domain situs web Anda merupakan cara yang aman untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.
Sebagai alternatif, Anda juga dapat menggunakan gTLD yang spesifik untuk industri, seperti .tech atau .healthcare, yang dapat mencerminkan bisnis atau niche situs web Anda dengan baik.
2. Gunakan ccTLD untuk menargetkan negara tertentu
Jika situs web Anda menargetkan audiens di negara tertentu, menggunakan ccTLD bisa menjadi pilihan yang tepat.
Menggunakan ccTLD pada domain akan menjadi sinyal bagi mesin pencari bahwa situs web secara eksplisit menargetkan audiens di negara tersebut. Hal ini akan membantu situs web Anda muncul lebih sering di negara yang ditargetkan dibandingkan dengan negara lain.
Selain itu, menggunakan ccTLD seperti .id dapat menjadi alternatif nama domain yang sesuai dengan nama merek, jika versi .com sudah diambil orang.
3. Berhati-hatilah saat menggunakan gTLD alternatif
Perlu diketahui bahwa beberapa ccTLD diperlakukan oleh Google sebagai gTLD karena banyak digunakan oleh situs web dalam industri tertentu. Google mengkategorikan ekstensi domain ini sebagai gccTLD atau Generic Country Code Top-Level Domain.
Salah satu gccTLD yang populer adalah '.ai'. Domain extension .ai sering dikaitkan dengan kecerdasan buatan (AI) sehingga banyak digunakan oleh situs web yang menawarkan atau menggunakan teknologi AI. Padahal, .ai sebenarnya merupakan ccTLD untuk Anguilla, sebuah negara kecil di Kepulauan Karibia.
Di sisi lain, ekstensi domain '.vg' banyak digunakan oleh situs web dalam industri game karena sering dikaitkan dengan video game. Padahal, '.vg' adalah ccTLD dari Kepulauan Virgin Inggris, bukan gccTLD.
Oleh karena itu, berhati-hatilah saat memilih TLD alternatif. Karena bisa saja, gTLD yang Anda pilih sebenarnya adalah ccTLD sehingga dapat memengaruhi kinerja situs web di Google.
Kesimpulan & Penutup
Demikianlah panduan singkat mengenai aDampak Top-Level Domain Terhadap SEO: Pemilihan Domain yang Ramah SEO, dan tips dalam memilihnya. Jika Anda memiliki pertanyaan atau pendapat lain seputar top-level domain, silakan bergabung ke diskusi kolom komentar ya!